Rabu, 31 Juli 2013

Program Penjualan Barang Menggunakan C++

#include <stdio.h>

#include <conio.h>

#include <iostream.h>

main()

{

    char nama[15],barang[15];

    int kode,harga,jumbel,total;

    clrscr();

    puts("-------------------------------------");

    puts(" TOKO BAJU ");

    puts("-------------------------------------");

    puts(" KODE BARANG ");

    puts("-------------------------------------");

    puts("1. Kain Sutra RP.100000 ");

    puts("2. Kain Katun RP.50000 ");

    puts("3.Kain Kombed RP.40000 ");

    puts("4.Kain karded  RP.20000 ");


    puts("-------------------------------------");

    puts("Input Nama Pembeli : ");cin>>nama;

    puts("Input jenis Kain : ");cin>>kode;

    cout<<"Input Jumlah Beli : ";cin>>jumbel;

switch(kode)

{

case 1:

    strcpy(barang," Kain Sutra");

    harga=100000;

    break;

case 2:

    strcpy(barang,"Kain Katun");

    harga=50000;

    break;

case 3:

    strcpy(barang,"Kain Kombed");

   harga=40000;

    break;

case 4:

    strcpy(barang,"Kain karded");

    harga=20000;

    break;

default:

    strcpy(barang,"Anda Salah Kode");

    harga=10;

    break;

}

total=jumbel*harga;

clrscr();

    cout<<"==============================="<<endl;

    cout<<" STRUK PENJUALAN "<<endl;

    cout<<"==============================="<<endl;

    cout<<"Nama Pembeli : "<<nama<<endl;

    cout<<"Nama Barang : "<<barang<<endl;

    cout<<"Harga Barang : "<<harga<<endl;

    cout<<"Jumlah Barang : "<<jumbel<<endl;

    cout<<"Total : "<<total;

getch();

}

30 istilah dan definisi dari pemrograman terstruktur



Pemrograman Terstruktur

A.    Pengertian  Pemrograman Terstruktur
Pemrograman Terstrukturmerupakan suatu tindakan untuk membuat program yang berisi instruksi-instruksi dalam bahasa komputer yang disusun secara logis dan sistematis supaya mudah dimengerti, mudah dites, dan mudah dimodifikasi.
Pemrograman terstruktur adalah bahasa pemrograman yang mendukung pembuatan program sebagai kumpulan prosedur. Prosedur-prosedur ini dapat saling memanggil dan dipanggil dari manapun dalam program dan dapat mengunakan parameter yang berbeda-beda untuk setiap pemanggilan. Bahasa pemrograman terstruktur adalah pemrograman yang mendukung abstraksi data, pengkodean terstruktur dan kontrol program terstruktur. Sedangkan Prosedur adalah bagian dari program untuk melakukan operasi-operasi yang sudah ditentukan dengan menggunakan parameter tertentu.
Tujuan dari pemrograman terstruktur adalah:
1.Meningkatkan kehandalan suatu progam,
2.Program mudah dibaca dan ditelusuri,
3.Menyederhanakan kerumitan program,
4. Pemeliharaan program, dan
5. Meningkatkan produktivitas pemrograman.

Pemrograman terstruktur bercirikan:
1. Mengandung teknik pemecahan yang tepat dan benar,
2. Memiliki algoritma pemecahan masalah yang sederhana, standar dan efektif,
3. Memiliki struktur logika yang benar dan mudah dipahami,
4. Terdiri dari 3 struktur dasar yaitu urutan, seleksi dan perulangan,
5. Menghindari penggunaan GOTO,
6. Biaya pengujian rendah, Source Program penterjemah Machine Languages Komputer dan Pemrograman.
7. Memiliki dokumentasi yang baik,
8. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan rendah.

Langkah-langkah untuk membuat program yang baik dan terstruktur adalah:
1. Mendefinisikan Masalah
2. Menentukan Solusi
3. Memilih Algoritma
4. Menulis Program
5. Menguji Program
6. Menulis Dokumentasi
7. Merawat Program
8. Pengenalan Komputer

B.     Istilah dan Definisinya
Istilah dari pemrograman terstruktur (Structured Programming) mengacu dari suatukumpulan tehnik yang dikemukan oleh EdsgerDijkstra. Dengan tehnik ini akan meningkatkanproduktifitas programmer, dengan mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam penulisan (write),pengujian (test), penelusuran kesalahan (debug) dan pemeliharan(maintain) suatu program. Padapembahasan berikut ini kita akan melihat bagaimana tehnik ini yang pendekatan yang dilakukansecara modular, dapat membantu kita dalam membangun suatu program.



1.      Program
Kata, ekspresi, pernyataan atau kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman sehingga dapat dieksekusi oleh komputer.
2.      Bahasa Pemrograman
Prosedure/tata cara penulisan program, yang disebut dengan syntax dan semantic.
3.      Pemrograman :
     Proses mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan suatu bahasa pemrograman.
4.      Pemrograman Terstruktur : 
     Proses mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program yang memiliki rancang bangun terstruktur dan tidak berbelit-belit sehingga mudah ditelusuri, dipahami dan dikembangkan oleh siapa saja.
5.      Standar Program Yang Baik
Standar program dibutuhkan untuk menciptakan suatu program yang baik yang memiliki protabilitas yang tinggi sehingga memudahkan dalam merancang dan merawat program serta meningkatkan efektifitas pengguanaan peralatan computer.
Untuk menentukan standar program yang baik dibutuhkan beberapa standar sebagai dasar penilaian, seperti :
a.       Teknik pemecahan masalah
b.      Penyusunan program
c.        Perawatan program
d.       Standar prosedur
6.      Standar Teknik Pemecahan Masalah
Setelah masalah dipahami dengan baik, seorang pemrogram tentunya membutuhkan suatu teknik untuk memecahkan masalah tersebut yaitu dengan teknik yang dikenal top-down dan teknik bottom-up. Teknik top-down merupakan teknik pemecahan masalah yang palinhummum digunakan, dimana suatu masalah yang kompleks dibagi kedalam beberapa tingkatan kelompok masalah hingga subbagian yang paling kecil. Setelah tusisusun langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah.
Teknik bottom-up merupakan teknik pemecahan masalah yang mulai ditinggalkan karena sulit melakukan standarisasi proses dari proseur-prosedur yng sudah ada untuk digabungkan menjadi satu kesatuan. Setelah memilih teknik pemecahan masalah yang akan digunakan pemrogram mulai menyusun langkah-langkah untuk memecahkan masalah secara detail.angkah inilah yang disebut algoritma. Algoritma berasal dari kata algorism dan ritmis. Istilah ni pertama kali diungkapkan oleh Abu Ja’far Mohammed Ibn Musa al Khowarizimi.
Dalam bidang pemrogramanalgoritma didefinisikan sebagai suatu metode khusus yang tepat dan terdiri dari serangkaian langkah yang terstruktur dan dituliskan secara sistematis, yang akan dikerjakan untuk menyelesaikan masalah dengan bantuan computer. Pemrograman merupakan suatu proses guna mengimplementasikan algoritma dengan bahasa pemrogrraman. Fungsi bahasa pemrograman adalah sebagai media untuk menyusun dan memahami serta sebagai alat komunikasi antara pemrogram dan computer. Secara umum bahasa pemrograman dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu :
a.       Bahasa aras rendah : merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi pada mesin. Pemrogram yang menggunakan bahasa ini haris dapat berpikir berdasarkan ligika mesin computer, sehingga bahasa ini dinilai kurang fleksibel dan sulit untuk dipahami oleh pemula.
b.      Bahasa aras menengah : merupakan bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-arturan gramatikal dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar bahasa yang mudah dipahami oleh manusia serta memiliki instruksi-instruksi tertentu yang dapat langsung diakses oleh computer.
c.       Bahasa aras tinggi : merupakan bahasa pemrograman yang memiliki aturan-aturan yang gramatikal dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan stansar bahasa yang mudah dipahami secara langsung oleh manusia.
d.      Bahasa berorientasi objek : merupakan bahasa pemrograman yang mengandung “kapsul-kapsul” yang berisi fungsi-fungsi untuk penyelesaian masalah.
Agar computer dapat memahami program yangn disusun dengan suatu bahasa pemrograman , maka dibutuhkan suatu pemerjemah, yaitu :
1)      Interprenter : merupakan penerjemah bahasa pemrograman yang memerjemahkan instruksi demi instruksi pada saat eksekusi program.penerjemah ini lebih cocok digunakan oleh parra pemula.
2)      Compiler : merupakan penerjemah bahasa pemrograman yang memerjemahkan instruksi – instruksi dalam satu kesatuan modul kedalam bahasa mesin (objek program).kemudian objek program akan mengalami proses linking yang berfungsi untuk menggabungkan modul tersebut dengan modul lain yang verkaitan
7.      Sistematika Penulisan Program
Secara umum, sistematika pokok penulisan program terdiri dari :
a.       Inisialisasi
Pada beberapa bahasa pemrograman terstruktur seperti Pascal, C, Fortran dan Cobol, proses inisialisasi suatu keharusan. Pada tahap ini pemrogram harus menuliskan nama program, piranti yang akan digunakan, knstanta, variable, fungsi dan prosedur yang akan digunakan.
b.       Input
Pada tahap ini pemrogrammenulilskan perintah – perintah untuk memasukkkan data yang akan diproses dengan suatu prosedur.
c.        Proses
Pada tahap ketiga ini pemrogram menuliskan proses – proses pengolaha data, baik berupa rumus matematika, statistic maupun logika dll.
d.      Output
Pada tahap terakhir ini pemrogram menuliskan perintah – perintah untuk menampilkan hasil pengolahan data dalam bentuk format tertentu, seperti grafik, table dll.

8.      Testing Dan Debuging
Pada dasarnya dua istilah untuk menyebut pengujian dan program, yaitu testing dan debugging. Banyak penulis yang membedakan arti kedua istilah itu, walaupun keduanya mempunyai tujuan yangn sama, yaitu menghasilkan program yang benar.
a.       Testing adalah proses mengeksekusi program secara intensif untuk menemukan kesalahan.
b.      Debuging adalah saat menemukan kesalahan sampai kesalahan itu diperbaiki sehingga tidak ada kesalahan lagi.
9.      Penyajian Algoritma
Algoritma merupakan pola pikir yang terstruktur yang berisi tahap – tahap penyelesaian masalah; dapat disajikan dengan dua teknik, yaitu tulisan dan gambar.
Penyajian algoritma dalam bebtuk tulisan biasanya nenggunakan metode Englilsh structure dan pseudocode, sedang penyajian algoritma dengan teknik gambar biasanya menggunakan metode structure chart, hierarchy plus input-process-output, flowchart dan NassjSchneiderman chart.
10.  English Structure Dan Pseudocode
English structure merupakan alat yang cukup efisien untuk menggambar suatu algoritma. Basis dari englilsh structure adalah bahasa inggris, tetepi juga dapat menggunakan bahasa Indonesia. Oleh karena bahasa manusia yang digunakan sebagai dasar penggambaran algoritma, maka English structure lebih tepat untuk menggambarkan suatu algoritma yang akan dikomunikasikan kepada pemakai system.
Sedangkan pseudocode berarti kode yang mirip dengan kode pemrograman yang sebenarnya. Pseudocode berasal dari kata pseudo yang berarti imitasi atau mirip atau menyerupai, dank code yang berarti program. Pseudocode ditulis berbasis bahasa pemrograman seperti BASIC, PASCAL, atau c, sehingga lebih tepat digunakan untuk menggambarkan algoritma yang akan dikomunikasikan kepada programmer. Pseudocode lebih rinci dari English structure, misalnya dalam menyatakan tipe data yang digunakan.
11.  Structure Chart
Structure chart digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dan system secara berjenjang dalam bentuk modul dan submodul. Structure chart juga menunjukkan hubungan elemen data dan elemen control serta hubungan antarmodulnya sehingga structure chart dapat menberikan penjelasan yang lengkap tentang system dipandang dari elemen data, elemen control, modul dan hubungan antarmodulnya.
12.  Model Structure Chart
Model penggambaran salah satunya adalah transformed-centered. Structure chart dengan modl ini menggambarkan system dalam tiga cabang utama yaitu :
a.       Cabang input merupakan cabang yang akan menerima input dan yang akan menentukan status input untuk siap diproses.
b.      Cabang proses merupakan cabang yang akan melakukan fungsi utama dari system.
c.        Cabang output merupakan cabang yang akan memformat data manjadi output.

13.  Flowchart
English structure disusun dengan tujuan untuk menggambarkan tahap – tahap penyelesaian suatu masalah dengan kata-kata. Metode ini memiliki kelemahan, dimana penyusunsnalgoritma dengan English structure sangat dipengaruhi oleh tata bahasa pembuatnya, sehingga kadang – kadang sulit dipahami oleh orang lain. Oleh karena itu kemudian dikembangnkan suatu metode untuk menggambar tahap – tahap pemecahan masalah dengan mereptesentasikan symbol – symbol tertentuyang mudah dimengerti, mudah digunakan dan standar. Salah satu metode penulisan symbol ini adalah flowchart.
Tujuan utama dari penggunaan flowchart adalah untuk menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, jelas dengan menggunakan symbol – symbol yang standar. Tahap penyelesaian masalah yang disajikan harus jelas, sederhana, efektif, dan tepat. Dalam penulisan flowchart dikenal dua model yaitu system flowchart dan program flowchart.
14.  Pemrograman Secara Modular
Dalam pemrograman secara modular, suatu program akan dipilah kedalam sejumlahmodul, dimana setiap modul menjalankan fungsinya sendiri. Tentunya fungsi yang dijalankanoleh setiap modul sangat terbatas sesuai dengan ruang lingkup yang akan dikerjakan. Denganadanya sejumlah modul program ini tentu saja kesalahan yang timbul dapat dikurangi.Setiap program tentu akan memiliki program utamanya, yang kemudian akan memanggilsejumlah modul-modul yang ada.


15.  Implementasi dari pendekatan secara modular
Pemrograman secara modular ini dapat diimplementasikan dengan penggunaansubroutine, suatu kelompok instruksi yang menjalankan suatu pengolahan yang sifatnya terbatasseperti pencetakan, pembacaan untuk proses input atau untuk proses penghitungan.
Subroutine dapat dikelompokkan menjadi internal subroutine dan external subroutine, berikut inipenjelasannya:
16.  Internal Subroutines
Adalah bagian dari suatu program yang digunakan. Dideklarasikan cukup sekali saja, untuksejumlah proses yang sama akan dilakukan oleh program tersebut. Program akan memanggilsubroutines tersebut jika diperlukan dan apabila telah selesai, kontrol selanjutnya dikembalikanke instruksi berikutnya.Instruksi yang mengendalikan kontrol transfer ke suatu subroutine umumnya dikenal sebagai calldan return.


17.  External Subroutines
Diletakkan secara terpisah dari program yang menggunakan subroutine tersebut. Subroutine inidideklarasikan supaya bisa dipakai oleh program yang lain. Untuk menggunakannya tentuseorang programmer harus mengetahui dimana ? , apa namanya ?, bagaimana pengiriman datanya?, bagaimana jawaban yang akan diperoleh ?. Subroutine ini biasanya digunakan untukpemrosesan yang komplek, yang dibutuhkan oleh banyak user.
18.  Sequence Structure
Dalam sequence structure, instruksi dieksekusi berdasarkan urutannya. Dimulai daribagian atas dan diakhiri di bagian bawahnya.
Bujur sangkar dapat menggambarkan operasi :
a.       Input dan Output
b.      Operasi aritmatika
c.       Operasi pemindahan data dalam memori komputer
Dalam sequence structure tidak diperkenankan penggunaan kotak keputusan.

19.  Loop Structure
a.       Loop ( iteration ) structure menggambarkan perulangan dari satu atau lebih instruksi.
20.  Selection Structure
Dalam struktur ini terdapat sejumlah perintah yang dikerjakan tergantung dari kondisi yangdipenuhinya. Seperti juga dengan sequence dan dan loop structure, terdapat single entry point dansingle exit point.


21.  Masalah Yang dihadapi dalam Pendekatan Modular
Masalah yang timbul misalnya tidak mengetahui modul mana yang harus digunakan, dataapa yang harus dikirimkan dsb-nya. Hal ini dapat dimaklumi karena tugas seorang programmertentu akan berbeda dengan programmer yang lainnya. Oleh karena itu dalam tahap perencanaanfungsi-fungsi dari suatu modul harus dapat dimengerti secara jelas, dan tentu saja harus mengikutisuatu standar yang telah ditentukan.
22.  Top-down programming
Pendekatan ini sangat berguna sekali dalam perencanaan suatu program bersifat modul.Dalam pendekatan ini pertama-tama kita mendefinisikan modul untuk program utama, yangmerupakan program yang pertama kali dieksekusi, memanggil modul yang lain dan kemudianmenghentikan eksekusi program. Jika fungsi yang akan dikerjakan terlalu komplek, maka modulini harus dipecah kedalam sejumlah modul-modul yang ada dibawahnya.
23.  Ekspresisifitas
Bahasa pemrograman yang baik harus jelas daam menggambarkan algoritmanya yang dibuat.
24.  Definitas ( dapat didefenisikan dengan baik)
Bahasa pemrograman dapat didefenisikan dari adanya sintak dan smantik baik. Sintak dan Semantik ini harus konsisten dan tidak bermakna ganda.
25.  Tipe data dan strukturnya
Bahasa pemrograman yang baik harus berkemampuan dalam mendukung berbagai tepe data ( intergar, string, real). Serta struktur data ( array, record, file).
26.  Modularitas
Bahasa pemrograman yang baik harus memiliki fasilitas sud program. Program yang besar dapat dikerjakan oleh beberapa pemrograman secara bersama-sama yang nantinya dengan mudah dapat digabungkan menjadi sebuah modul saja.
27.  Adanya Input Output
Bahasa pemrograman yang baik harus dapat mendukung berbagai jenis model file seperti sequential, random, index dan sebagainya, dalam proses masukan dan keluaran.
28.  Portabilitas
Bahasa pemrograman yang dapat digunakan pada bergagai tipe mesin komputer yang berbada-beda.
29.  Efisiensi
Bahasa pemrograman yang dapat mengatur banyaknya intruksiprogram dalam membatasi waktu tempuh pemrosesan,mengatur jumlah memori yang digunakan program,
30.  Interaktif
Bahasa pemrograman yang baik harus mudah dipelajari dan diajarkan pada user. Serta dimengerti tentang proses yang sedang dilakukannya.
31.  Umum
Bahasa pemrograman yang baik harus harus memiliki jangkawan yang luas mengatuk berbagai aplikasi pemrograman sehingga dapat bersifat bahasa serbaguna.